Online Access
http://digilib.uin-suka.ac.id/529/1/03.%20M.%20AMIN%20ABDULLAH%20-%20AGAMA%20DAN%20SEKULERISME%20DI%20TURKI.pdfhttp://digilib.uin-suka.ac.id/529/2/lightbox.jpg
http://digilib.uin-suka.ac.id/529/3/preview.jpg
http://digilib.uin-suka.ac.id/529/4/medium.jpg
http://digilib.uin-suka.ac.id/529/5/small.jpg
http://digilib.uin-suka.ac.id/529/6/indexcodes.txt
http://digilib.uin-suka.ac.id/529/7/lightbox.jpg
http://digilib.uin-suka.ac.id/529/8/preview.jpg
http://digilib.uin-suka.ac.id/529/9/medium.jpg
http://digilib.uin-suka.ac.id/529/10/small.jpg
Abstract
bMenempatkan Islam, religiositas atau pola pemikiran ulama yang bersifat dialektis, berhadap-hadapan dengan sekularisme atau pola berpikir ilmuwan yang bersifat demonstratip, rasanya memang kurang tepat, bahkan telalu simpatik. Menempatkan posisi berhadap-hadapan mengandaikan arti dan sikap tatanan hubungan pergaulan yang antagonistik, bagaikan air dan minyak yang sifat-sifat dasarnya memang sudah jauh berbeda sejak semula. Padahal jika dikaji secara lebih mendalam, orang yang beragama dalam hal ini adalah Muslim yang taat, saleh, yang memegang prinsip-prinsip dasar Islam. Membutuhkan pola berpikir ilmiah untuk dapat menjamin kelangsungan kehidupannya. Sedangkan para ilmuwan yang berpikir demonstratif, progressif, logis dan dinamis, pada suatu saat, secara tak terelakkan akan menghadapi relaitas ontologis (being-in-the-world), yang diwarnai dengan penuh ketidakpastian, yang tidak cukup dipecahkan oleh ilmu pengetahuan semata. Dengan adanya realitas-ontologis yang tak terelakkan ini, manusia membutuhkan guiding principle. Kebutuhan akan guilding priciple ini akan menjelma menjadi kebutuhan psikologis manusia yang mendasar. Untuk dapat survive dalam zaman modern yang penuh denga gejolak perubahan dan pergeseran nilai, manusia Muslim harus berani malang melintang, berpikir dan berbuat penuh alternatif, inovatif, progresif, prediktif, menempuh persyaratan jenjang pendidikan tertentu untuk dapat mengikuti derasnya arus perubahan za,man yang sangat cepat. Gerak malang melintang dalam kehidupan modern baik yang menyangkut professionalisme pekerjaan, jenjang urutan pendidikan tertentu sebagai syarat objektif diperolehnya keahlian tertentu, syarat administrasi dan birokratisasi pemerintahan, belum lagi kalau memasuki bidang pertanian, perdagangan, kehutanan, kelautan, pertambangan, yang kesemuanya ini dapat disimpulkan dengan kata kunci ilmu pengetahuan sangat diperlukan oleh manusia Muslim supaya dapat survive dalam kehidupan dunia. Sudah barang tentu, setiap aktivitas apapun bentuknya pasti mengandung iside effect/i, bahkan negative effect yang tidak dapat dihindarkan. Tapi side-effect itu jangan sampai dijadikan alasan atau dasar untuk menutup pintu gerak malang-melintangnya manusia Muslim dalam kehidupan modern untuk mengantarkan mereka survive, baik sebagai indvidu maupun kelompok.Date
2008-07-11Type
ArticleIdentifier
oai:digilib.uin-suka.ac.id:529http://digilib.uin-suka.ac.id/529/1/03.%20M.%20AMIN%20ABDULLAH%20-%20AGAMA%20DAN%20SEKULERISME%20DI%20TURKI.pdf
http://digilib.uin-suka.ac.id/529/2/lightbox.jpg
http://digilib.uin-suka.ac.id/529/3/preview.jpg
http://digilib.uin-suka.ac.id/529/4/medium.jpg
http://digilib.uin-suka.ac.id/529/5/small.jpg
http://digilib.uin-suka.ac.id/529/6/indexcodes.txt
http://digilib.uin-suka.ac.id/529/7/lightbox.jpg
http://digilib.uin-suka.ac.id/529/8/preview.jpg
http://digilib.uin-suka.ac.id/529/9/medium.jpg
http://digilib.uin-suka.ac.id/529/10/small.jpg
DRS. M. AMIN ABDULLAH , (2008) AGAMA DAN SEKULARISME DI TURKI. /Jurnal/Al-Jamiah/Al-Jamiah No. 37 Th. 1989/.