• English
    • français
    • Deutsch
    • español
    • português (Brasil)
    • Bahasa Indonesia
    • русский
    • العربية
    • 中文
  • English 
    • English
    • français
    • Deutsch
    • español
    • português (Brasil)
    • Bahasa Indonesia
    • русский
    • العربية
    • 中文
  • Login
View Item 
  •   Home
  • OAI Data Pool
  • OAI Harvested Content
  • View Item
  •   Home
  • OAI Data Pool
  • OAI Harvested Content
  • View Item
JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

Browse

All of the LibraryCommunitiesPublication DateTitlesSubjectsAuthorsThis CollectionPublication DateTitlesSubjectsAuthorsProfilesView

My Account

LoginRegister

The Library

AboutNew SubmissionSubmission GuideSearch GuideRepository PolicyContact

ANALISIS TERHADAP PANDANGAN HAKIM-HAKIM PENGADILAN
 AGAMA BANTUL TENTANG ISBAT NIKAH DAN NIKAH SIRRI

  • CSV
  • RefMan
  • EndNote
  • BibTex
  • RefWorks
Author(s)
AKHMAD FAISAL AMIN, NIM. 12350069
Keywords
Peradilan Islam

Full record
Show full item record
URI
http://hdl.handle.net/20.500.12424/1150512
Online Access
http://digilib.uin-suka.ac.id/20259/2/12350069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
http://digilib.uin-suka.ac.id/20259/1/12350069_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Abstract
Isbat nikah adalah sebuah proses penetapan pernikahan pasangan suami
 istri di Pengadilan Agama yang sebelumnya telah melakukan pernikahan akan
 tetapi tidak memiliki akta nikah atau hilang. Tujuan isbat nikah adalah untuk
 memperoleh Akta Nikah sebagai bukti otentik yang diakui oleh Negara sesuai
 dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 pasal 2 ayat (2) dan Kompilasi
 Hukum Islam pasal 7 ayat 1. Sehingga apabila ada pasangan suami istri sudah
 melakukan pernikahan akan tetapi belum memil buku Akta Nikah, maka ia berhak
 mengajukan isbat nikah ke Pengadilan Agama sesuai dengan Kompilasi Hukum
 Islam pasal 7 ayat (1), (2), (3), dan (4). Akan tetapi apabila dicermati, dalam
 Kompilasi Hukum Islam (KHI) ada beberapa pasal mengenai isbat nikah yang
 multi tafsir, sehingga pasal tersebut dapat menimbulkan penafsiran yang berbedabeda.
 Dalam penelitian ini, penyusun berusaha memaparkan rukun dan syarat
 isbat nikah, bagaimana Hakim dalam menangani kasus isbat nikah dan
 memaparkan isbat nikah menurut pandangan Haki-Hakim Pengadilan Agama
 Bantul. Dalm tuulisan ini juga menjelaskan posisi pencatatan perkawinan dalam
 Undang-Undang N0. 1 Tahun 1974 dan membahas pasal 7 ayat (3) yang spesifik
 membahas mengenai orang-orang yang boleh mengajukan isbat nikah. Jenis
 penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian lapangan (field research) yaitu
 penelitian dengan data yang diperoleh dari kegiatan lapangan. Sifat penelitian
 adalah deskriptif analitik, data diperoleh melalui wawancara, penulis
 mewawancarai Hakim-Hakim Pengadilan Agama Bantul yang telah
 direkomendasi oleh Ketua Pengadilan Agama Bantul, pendekatan yang dipakai
 adalah normatif-yuridis yaitu berlandasan pada norma hukum islam dan Undang-
 Undang yang berlaku di Indonesia. Adapun analisis data penyusun menggunakan
 analisis data secara kualitatif yaitu apabila data sudah terkumpul kemudian
 disusun, melaporkan apa adanya dan diambil kesimpulan yang logis. Adapun
 metode penarikan kesimpulan dengan metode deduktif.
 Hasil penelitian adalah bahwa Hakim-Hakim Pengadilan Agama Bantul
 sepakat bahwa pernikahan yang dilakukan dengan memenuhi syarat dan rukun
 perkawinan adalah sah walaupun tidak memiliki Akta Nikah, sehingga orang yang
 melakukan perkawinan dengan memenuhi syarat dan rukun perkawinan akan
 tetapi tidak mendaftarkan perkaawinannya di Kantor Urusan Agama (KUA)
 adalah sah dan dapat mengajukan isbat nikahkan di Pengadilan Agama. Isbat
 nikah adalah solusi bagi pasangan suami istri yang belum memiliki akta nikah.
 Karena bukti nikah yang diakui oleh Negara adalah Akta Nikah. Akan tetapi
 walaupun demikian, Hakim-Hakim Pengadilan Agama Bantul memberikan
 anjuran kepada setiap masyarakat Indonesia yang akan melaksanakan perkawinan
 untuk mendaftarkan perkawinannya di Kantor Urusan Agama (KUA), karena
 dalam Undang-Undang No. 1 Taun 1974 pasal 2 ayat (2) dinyatakan bahwa setiap
 perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Date
2016-03-28
Type
Thesis
Identifier
oai:digilib.uin-suka.ac.id:20259
http://digilib.uin-suka.ac.id/20259/2/12350069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
http://digilib.uin-suka.ac.id/20259/1/12350069_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
AKHMAD FAISAL AMIN, NIM. 12350069 (2016) ANALISIS TERHADAP PANDANGAN HAKIM-HAKIM PENGADILAN AGAMA BANTUL TENTANG ISBAT NIKAH DAN NIKAH SIRRI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
Collections
OAI Harvested Content

entitlement

 
DSpace software (copyright © 2002 - 2021)  DuraSpace
Quick Guide | Contact Us
Open Repository is a service operated by 
Atmire NV
 

Export search results

The export option will allow you to export the current search results of the entered query to a file. Different formats are available for download. To export the items, click on the button corresponding with the preferred download format.

By default, clicking on the export buttons will result in a download of the allowed maximum amount of items.

To select a subset of the search results, click "Selective Export" button and make a selection of the items you want to export. The amount of items that can be exported at once is similarly restricted as the full export.

After making a selection, click one of the export format buttons. The amount of items that will be exported is indicated in the bubble next to export format.