AKTIVITAS KEHUMASAN KEPOLISIAN RESORT PULAU AMBON DAN PULAU LEASE DALAM MEREDAM KONFLIK (Studi pada Bagian Binamitra Kepolisian Resort Pulau Ambon dan Pulau Lease)

Abstract

Humas pemerintah merupakan sub sistem dari sistem secara keseluruhan dari kegiatan komunikasi, sosial dan urat nadi suatu instansi / lembaga. Bagian Humas Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease memiliki peran ganda, yaitu berupaya memberikan informasi atau pesan-pesan sesuai dengan kebijaksanaan dan tujuan dari lembaga yang bersangkutan terhadapa kepentingan masyarakat. Selain itu humas harus menyerap aspirasi atau kepentingan bagi instansinya demi tercapainya tujuan bersama. Melalui kebutuhan informasi yang di fasilitasi humas, maka akan terjadi hubungan yang harmonis antara pemerintah dengan masyarakat, juga sebaliknya, antara pemerintah dengan instansi di dalamnya. Konflik yang terjadi di maluku khususnya kota Ambon, terdapat berbagai upaya yang dilakukan pemerintah maluku untuk mengklarifikasi isu-isu yang tidak bertanggung jawab dan menginginkan kerusuhan terus terjadi. Tugas humas pada umumnya berupaya memberikan informasi atau pesan-pesan sesuai dengan kebijaksanaan dan tujuan dari lembaga yang bersangkutan terhadap kepentingan masyarakat. 
 
 Remusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Aktifitas Kehumasan Kepolisian Resort Pulau Ambon dan Pulau-Pulau lease dalam meredam konflik yang terjadi di masyarakat. 
 
 Dalam penelitian ini, menggunakan tipe kualitatif bertujuan untuk membuat penjelasan fenomena melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Penelitian ini untuk menambahkan gambaran mengenai Aktifitas Kehumasan Kepolisian Resort Pulau Ambon dan Pulau-Pulau lease dalam meredam konflik yang terjadi di masyarakat. Informan yang menjadi sumber informasi dalam penelitian ini adalah Kabid Humas, Staf Humas, Tokoh Agama Islam, Tokoh Masyarakat. 
 
 Aktifitas Kehumasan Kepolisian Resort Pulau Ambon dan Pulau-Pulau lease dalam menangani kasus konflik adalah dengan membuat pembuatan perencanaan, peningkatan, pengaduan, dan pelayanan anggota polisi. Dengan peningkatan pusat pengaduan dan pelayanan masyarakat diharapkan masyarakat dapat mengerti dan memberikan partisipasinya dalam menciptakan situasi keamanan yang kondusif. Perencanaan (planning) mencakup penerapan tujuan dan standar, penentuan aturan dan prosedur, serta pembuatan rencana dan prediksi akan apa yang akan terjadi. 
 
 Pelaksanaan Kehumasan Kepolisian Resort Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease adalah kegiatan yang dilakukan yaitu Coffe Morning. Kegiatan ini dilakukan untuk mengurangi tekanan media melalui berita-berita konflik yang tidak sesuai dengan fakta yang terjadi. Sehingga perlu upaya yang nyata dalam meminimalisir kesalahfahaman yang terjadi. Sementara tuntutan masyarakat terkait dengan profesionalisme polisi makin menguat dimana saat bersamaan polisi dihadapakan pada permasalahan penataan internal. Hal ini sesuai dengan teori manajeman kehumasan yaitu proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengefaluasiasn suatu kegiatan komunikasi yang di lakukan dengan berbagai cara antara lain, dengan memasang pamflet, siaran radio dan lain-lain, memberikan pendekatan kepada masayarakan dengan cara memberikan penyuluhan kepada masyarakat dan kunjungan ke tokoh-tokoh masyarakat. Pelaksanaannya oleh jajaran Babinkamtibmas yang selalu mendampingi masyarakat di tingkat kelurahan atau desa. Kehumasan Kepolisian Resort Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease mengedepankan pendekatan humanis dalam setiap menangani persoalan Kamtibmas dalam hal ini adalah konflik yang terjadi di Ambon