Studi Pemikiran Al-Ghazali dalam Kitab Al-Adaabu Fii Ad-Diin tentang Konsep Akhlak Guru dan Murid
Online Access
http://eprints.walisongo.ac.id/688/1/083111108_Coverdll.pdfhttp://eprints.walisongo.ac.id/688/2/083111108_Bab1.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/688/3/083111108_Bab2.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/688/4/083111108_Bab3.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/688/5/083111108_Bab4.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/688/6/083111108_Bab5.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/688/7/083111108_Bibliografi.pdf
Abstract
Konsep penerapan akhlak guru dan murid dalam pendidikan ini sangat penting karena bisa dijadikan pedoman bagi keduanya dalam melakukan aktifitas pendidikan dan untuk mengubah pengetahuan, pemahaman, dan pengingat agar mereka terhindar dari kesalahan langkah (tindak laku). Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang bersifat studi pustaka. Data yang digunakan adalah sumber data primer, yaitu kitab Al-Adaabu Fii Ad-Diin. Sedangkan data yang kedua adalah sumber data sekunder, yaitu sumber data yang mendukung dan melengkapi sumber primer. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data yang berkaitan dengan pokok pembahasan., Dan untuk teknik analisis datanya menggunakan analisis non-statistik, yaitu metode yang digunakan untuk menganalisa data menggunakan analisis isi. Dari hasil penelitian ini menjelaskan bahwa dalam interaksi pendidikan antara seorang guru dan murid akan bisa berjalan dengan baik apabila keduanya saling menjaga etikanya sebagaimana yang telah dirangkum dalam kitab Al-Adaabu Fii Ad-Diin yaitu seorang guru harus mempunyai akhlak sebagaimana berikut : belajar ilmu dan mengamalkannya, tawadhu, tidak sombong, tidak boleh mengakui bahwa ilmu orang lain adalah milik sendiri, kasih sayang terhadap muridnya, halus kepada murid yang nakal, berusaha memahamkan muridnya yang pemahamannya rendah atau menuntun si bodoh dengan cara yang baik, tidak gengsi untuk mengucapkan “aku tidak tahu”, bisa memberikan penjelasan dan kesimpulan ketika ketika murid bertanya, tidak memaksakan diri, menerima perbedaan pendapat orang lain. Dan sebagai murid juga harus mempunyai akhlak sebagaimana berikut : mendahului salam, tidak banyak bicara dihadapannya, berdiri untuk menunjukkan rasa hormat ketika ia berdiri, tidak menyampaikan sesuatu yang menentang pendapatnya atau menukil pendapat ulama lain yang berbeda darinya, tidak bermusyawaroh dengan seseorang dihadapannya, tidak bergurau atau serius ketika berhadapan dengannya, tidak mengisyaratkan sesuatu yang berbeda dengan pendapatnya, tidak menyentuh pakaiannya ketika ia hendak pergi, tidak bertanya ketika ia dijalan sebelum sampai rumah, tidak banyak bertanya kepadanya saat dia lelah atau sedang susah. Dalam proses belajar mengajar, akan bisa berjalan dengan baik manakala dalam interaksi guru dan murid saling menjaga akhlak sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab Al-Adaabu Fii Ad-Diin, sehingga hubungan keduanya akan merasa nyaman ketika proses belajar mengajar berlangsung.Date
2013-05-27Type
ThesisIdentifier
oai:eprints.walisongo.ac.id:688http://eprints.walisongo.ac.id/688/1/083111108_Coverdll.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/688/2/083111108_Bab1.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/688/3/083111108_Bab2.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/688/4/083111108_Bab3.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/688/5/083111108_Bab4.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/688/6/083111108_Bab5.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/688/7/083111108_Bibliografi.pdf
Amar, Saeful (2013) Studi Pemikiran Al-Ghazali dalam Kitab Al-Adaabu Fii Ad-Diin tentang Konsep Akhlak Guru dan Murid. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.