Online Access
http://eprints.walisongo.ac.id/1220/1/064311003_Coverdll.pdfhttp://eprints.walisongo.ac.id/1220/2/064311003_Bab1.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/1220/5/064311003_Bab2.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/1220/3/064311003_Bab3.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/1220/4/064311003_Bab4.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/1220/7/064311003_Bab5.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/1220/6/064311003_Bibliografi.pdf
Abstract
Melihat kondisi di Indonesia yang terdiri dari beraneka ragam suku, budaya, adat istiadat dan agama tidaklah mungkin bila tidak terjadi perbedaan, adanya perselisihan dan konflik merupakan hal yang rawan dalam hubungan seagama maupun antar agama. Untuk itulah sikap toleransi beragama sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. KH. Abdurrahman Wahid merupakan tokoh intelektual Islam Indonesia yang gigih memperjuangkan toleransi beragama di Indonesia, konsep toleransi yang KH Abdurrahman Wahid perjuangkan adalah toleransi dalam bertindak dan berpikir. Sikap toleran tidak bergantung pada tingginya tingkat pendidikan formal atau pun kepintaran pemikiran secara alamiah, tetapi merupakan persoalan hati, persoalan perilaku. Tidak pula harus kaya dulu. Bahkan, seringkali semangat ini terdapat justru pada mereka yang tidak pintar juga tidak kaya, yang biasanya disebut “orang-orang terbaik”. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengangkat judul skripsi tentang konsep toleransi beragama dalam pandangan KH. Abdurrahman Wahid. Penulis dalam membahas masalah ini menggunakan metode deskriptif-analisis-kritis, yakni metode yang digunakan untuk mendeskripsikan, menginterpretasikan apa yang ada, baik mengenai kondisi atau hubungan, pendapat yang sedang tumbuh, proses yang sedang berlangsung atau berkembang. Dan Metode hermeunetika yaitu metode yang di gunakan untuk menafsirkan simbol yang berupa teks atau benda konkrit untuk dicari arti atau maknanya. Penulis dalam menyusun skripsi ini mencoba memaparkan bagaimana konsep toleransi beragama KH. Abdurrahman Wahid dan bagaimana aplikasinya dalam konteks keindonesiaan. Setelah menganalisis, penulis dapat mengambil kesimpulan, yaitu: Corak pemikiran KH. Abdurrahman Wahid yang liberal dan inklusif secara nyata sangat dipengaruhi oleh penelitiannya yang panjang terhadap berbagai khasanah pemikiran Islam tradisional yang kemudian menghasilkan reinterpretasi dan kontekstualisasi, termasuk terhadap pemikiran hukum Islam. Kontribusi fiqih terhadap gagasan inklusivisme dan toleransi adalah karena fiqih merupakan pengembangan gugusan hukum agama yang tidak pernah berhenti berkembang. Pemikiran KH. Abdurrahman Wahid tentang toleransi agama tidak hanya menggunakan produk-produk pemikiran Islam tradisional, tetapi juga menekankan pada penggunaan metodologi (manhaj), teori hukum (ushul fiqh), dan kaidah-kaidah hukum (Qawa‟id Fiqhiyah) dalam kerangka pembuatan suatu sintesa untuk melahirkan gagasan baru sebagai upaya menjawab perubahan- perubahan aktual di masyarakat. Aplikasi pemikiran toleransi beragam KH. Abdurrahman wahid yang bisa peneliti peroleh yaitu konflik aliran Ahmadiyah yang berkembang di Indonesia, konsep terorisme dalam Islam yang merupakan kesalahan umat Islam yang berislam tidak secara sempurna, larangan mengkafirkan kelompok Nasrani dan Yahudi, membolehkan mengucapkan selamat pada hari natal dan Pembebasan masyarakat keturunan Tionghoa Date
2012-05-21Type
ThesisIdentifier
oai:eprints.walisongo.ac.id:1220http://eprints.walisongo.ac.id/1220/1/064311003_Coverdll.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/1220/2/064311003_Bab1.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/1220/5/064311003_Bab2.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/1220/3/064311003_Bab3.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/1220/4/064311003_Bab4.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/1220/7/064311003_Bab5.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/1220/6/064311003_Bibliografi.pdf
Fatihatur Rahmah, Umi (2012) Konsep Toleransi Beragama dalam Pandangan KH. Abdurrahman Wahid. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.