TRADISI PESANTREN DALAM KONSTRUKSI KURIKULUM BAHASA ARAB DI LEMBAGA PENDIDIKAN MINORITAS MUSLIM PAPUA BARAT
Abstract
Pesantren menjadi pilar tradisi. Pada saat yang sama, pesantren juga<br />berkontribusi terhadap masyarakat dalam pengembangan komunitas. Untuk itu,<br />sebuah keperluan untuk mengkaji bagaimana pesantren memperkaya program<br />mereka untuk membantu santri dalam belajar bahasa Arab. Penelitian ini<br />dilaksanakan di wilayah minoritas muslim yaitu Papua Barat. Salah satu<br />intsruksional utama untuk menjalankan pengajaran dan pembelajaran adalah<br />kurikulum. Artikel ini akan mengkaji bagaimana minoritas muslim<br />mengkonstruksi program bahasa Arab dan memperkaya kurikulum tersebut<br />dalam mencapai tujuan kelembagaan. Ada beberapa langkah yang dilaksanakan<br />untuk memberikan kesempatan bagi santri untuk menguasai bahasa. pertama<br />kali, santri harus terampil dalam membaca. Akhirnya, penelitian ini<br />menyimpukan bahwa kurikulum bahasa Arab dikonstruksi dan dintegrasikan<br />dengan materi pembelajaran Islam yang lain. <br />Date
2015-03-01Type
ArticleIdentifier
oai:doaj.org/article:fc5b7375dd604f428c4c0ae2ad0b32222442-3289
2442-4285
10.19105/karsa.v22i1.549
https://doaj.org/article/fc5b7375dd604f428c4c0ae2ad0b3222