Dekonstruki Kepercayaan Masyarakat Jawa Dalam Novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari.

Abstract

Kesalahan Persepsi, ideologi, atau pun kepercayaan memberikan dampak besar terhadap prilaku masyarakat dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Kebodohan, kemiskinan dan kejahatan adalah akibat dari ketidakbenaran dalam menyikapi hidup, hal itu tidak lain merupakan efek dari kepercayaan dalam memandang dunia. Masyarakat Jawa fanatik terhadap kepercayaan dinamisme dan animisme, menjadikan mereka tidak mampu menyelaraskan diri dengan maksud tertinggi kehidupan. Mereka goyah ketika dihadapkan dengan nilai-nilai baru, membuat mereka terjerumus kedalam tragedi politik 1965. Fenomena tersebut menuntut adanya suatu pembongkaran atas konsep kepercayaan yang dianut. Hal itu yang melatarbelakangi hadirnya penelitian ini. Penelitian bertujuan, (1) untuk mengetahui dan menguraikan dominasi kepercayaan masyarakat Jawa dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari, (2) untuk mengetahui dan menguraikan hegemoni kepercayaan masyarakat Jawa dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari, (3) untuk mengetahui dan menguraikan dekonstruksi kepercayaan masyarakat Jawa dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari.
 
 Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Kegiatan yang dilakukan adalah mendeskripsikan, menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individu maupun kelompok. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari dengan tebal 406 halaman. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, ialah teknik studi dokumentasi karena objek kajian berupa teks dan domkumen. Teknik analisis data yang digunakan ialah dengan cara mereduksi, menyajikan data dan memberi kesimpulan.
 
 Hasil penelitian mengungkapkan (1) dominasi kepercayaan masyarakat Jawa berupa dominasi kepercayaan terhadap mahluk-mahluk halus dan kepercayaan terhadap kekuatan sakti, (2) hegemoni kepercayaan masyarakat Jawa berupa hegemoni kepercayaan terhadap mahluk-mahluk halus, dan kepercayaan terhadap kekuatan sakti. (3) dekonstruksi Rasus terhadap kepercayaan masyarakat Jawa dengan cara tidak mempercayai mahluk-mahluk halus, tidak mempercayai kekuatan sakti, mempercayai adanya Tuhan Yang Maha Esa, serta menjalankan syariat Islam.