• English
    • français
    • Deutsch
    • español
    • português (Brasil)
    • Bahasa Indonesia
    • русский
    • العربية
    • 中文
  • English 
    • English
    • français
    • Deutsch
    • español
    • português (Brasil)
    • Bahasa Indonesia
    • русский
    • العربية
    • 中文
  • Login
View Item 
  •   Home
  • OAI Data Pool
  • OAI Harvested Content
  • View Item
  •   Home
  • OAI Data Pool
  • OAI Harvested Content
  • View Item
JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

Browse

All of the LibraryCommunitiesPublication DateTitlesSubjectsAuthorsThis CollectionPublication DateTitlesSubjectsAuthorsProfilesView

My Account

LoginRegister

The Library

AboutNew SubmissionSubmission GuideSearch GuideRepository PolicyContact

DISKURSUS 'AUTISME' DI MEDIA SOSIAL TWITTER

  • CSV
  • RefMan
  • EndNote
  • BibTex
  • RefWorks
Author(s)
A.A.I Prihandari Satvikadewi, 071214853044
Keywords
HV1551-3024 People with disabilities, Including blind, deaf, people with physical and mental disabilities
P302-302.87 Discourse analysis
P87-96 Communication. Mass media

Full record
Show full item record
URI
http://hdl.handle.net/20.500.12424/1960633
Online Access
http://repository.unair.ac.id/38772/2/gdlhub-gdl-s2-2014-satvikadew-32891-9.abstr-k.pdf
http://repository.unair.ac.id/38772/13/gdlhub-gdl-s2-2014-satvikadew-32891-full%20text.pdf
Abstract
Penelitian ini mengungkapkan bagaimana kata ‘autis’ menyusun diskursus
 ‘autisme’ di media sosial Twitter. bagaimana Twitter sebagai media sosial yang
 berbasis ‘micro-blogging’ yang ruang muat redaksionalnya sangat terbatas (hanya
 140 huruf/karakter) berkontribusi pada pembentukan rezim pengetahuan tentang
 autisme di kalangan netizen (khalayak pengguna media berbasis internet) dan
 bagaimana Twitter dimanfaatkan sebagai media perlawanan bagi pihak-pihak
 yang menolak penggunaan stereotip ‘autis’ untuk meminggirkan pihak lain.
 Diskursus ‘autisme’ pada media sosial Twitter yang ingin diungkap dalam
 penelitian ini, sesungguhnya berangkat dari fenomena kemunculan sebuah elemen
 diskursus yang berupa kata yang sebelumnya tak ada menjadi ada, yaitu kata
 ‘autis’; di media yang sebelumnya tidak eksis menjadi media yang –secara
 dramatis berkembang menjadi media yang bersifat komplementer bagi media arus
 utama, yaitu Twitter.
 
 Menggunakan Analisis Wacana Kritis (Critical Discourse Analysis) dengan
 strategi penelitian Corpus Linguistic Approach, didapat hasil penelitian bahwa
 diskursus ‘autisme’ di Twitter tersusun dari berbagai bentuk penggunaan kata
 ‘autis’ dalam tweet merepresentasikan sejumlah fenomena, yaitu: berakhirnya era
 eksklusivitas diskursus ‘autisme’, meluasnya budaya ‘terlalu menyederhanakan’
 (over-simplification), kecenderungan aktualisasi dan narsisisme melalui media
 sosial, Twitter sebagai media alternatif pemasaran ide penyadaran autisme (autism
 awareness), pembiasaan dan pengaruh melalui mekanisme virtual word of mouth
 dan pemanfaatan popularitas kata ‘autis’ untuk tujuan yang tidak dapat
 dipertanggungjawabkan secara moral; antara lain mengarahkan pengguna ke situs
 pornografi, judi atau minimal memanfaatkan fasilitas akun palsu.
 Pengetahuan tentang ‘autisme’ yang terbentuk di media sosial Twitter
 terpolarisasi menjadi pengetahuan bahwa ‘autis’ adalah penyakit dan ‘autis’
 bukan penyakit, selain itu pengetahuan tentang penggunaan kata ‘autis’ dalam
 tweet itu sendiri.
 
 Pengetahuan-pengetahuan tentang ‘autis’ tersebut memunculkan efek kuasa yaitu
 pertarungan diksi antara ‘penyandang’ dan ‘penderita’ untuk menyebut individu
 yang terdiagnosis autis, yang lebih mengemuka dibandingkan pertarungan yang
 lebih esensial antara episteme ‘autis’ sebagai sakit/penyakit/keadaaan sakit atau
 bukan. Rezim pengetahuan tentang ‘autis’ berkuasa dengan indikasi
 menghilangnya atau sengaja dihilangkannya atau digantikannya sejumlah kata
 yang memiliki kemiripan atau kesesuaian dengan manifestasi autisme pada diri
 individu. Misalnya, kata ‘autis’ lebih dipilih untuk menggantikan kata ‘gila’,
 ‘bodoh’, ‘sangat kreatif’, ‘sangat fokus’, ‘kecanduan game’.
Date
2014-07-01
Type
Thesis
Identifier
oai:repository.unair.ac.id:38772
http://repository.unair.ac.id/38772/2/gdlhub-gdl-s2-2014-satvikadew-32891-9.abstr-k.pdf
http://repository.unair.ac.id/38772/13/gdlhub-gdl-s2-2014-satvikadew-32891-full%20text.pdf
A.A.I Prihandari Satvikadewi, 071214853044 (2014) DISKURSUS 'AUTISME' DI MEDIA SOSIAL TWITTER. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Collections
OAI Harvested Content

entitlement

 
DSpace software (copyright © 2002 - 2021)  DuraSpace
Quick Guide | Contact Us
Open Repository is a service operated by 
Atmire NV
 

Export search results

The export option will allow you to export the current search results of the entered query to a file. Different formats are available for download. To export the items, click on the button corresponding with the preferred download format.

By default, clicking on the export buttons will result in a download of the allowed maximum amount of items.

To select a subset of the search results, click "Selective Export" button and make a selection of the items you want to export. The amount of items that can be exported at once is similarly restricted as the full export.

After making a selection, click one of the export format buttons. The amount of items that will be exported is indicated in the bubble next to export format.