Analisis Pengaruh Pemberdayaan Psikologikal Terhadap Komitmen Organisasional Karyawan PT. Semen Gresik (persero) Tbk.

Abstract

Komitmen karyawan terhadap organisasinya merupakan fenomena manajemen sumberdaya manusia yang muncul pada saat lingkungan di luar organisasi mengalami perubahan dan perkembangan yang sangat pesat. Kemajuan teknologi dan isu-isu globalisasi mendorong organisasi untuk mengubah cara pengelolaan organisasi, baik pengelolaan manajemen maupun strategi perusahaan dalam menghadapi persaingan. Secara tidak langsung kondisi ini akan berdampak pada persepsi karyawan terhadap pekerjaannya serta perubahan sikap dan perilaku karyawan, karena perubahan lingkungan kerja bisa memberikan peluang dan ancaman bagi karyawan itu sendiri. Karyawan yang memiliki komitmen terhadap organisasinya merasa bahwa mereka lebih menikmati pekerjaanya, dan Iebih banyak meluangkan waktu untuk pekerjaannya, kemungkinan kecil sekali berkeinginan untuk meninggalkan organisasi. Komitmen affective. merupakan komitmen yang dibangun berdasarkan keterikatan secara emosional, identifikasi, dan keterlibatan karyawan pada organisasi. Komitmen continuance dibangun berdasarkan penilaian karyawan terhadap cost dan benefit apabila tetap berada di organisasi, sedangkan komitmen normative merupakan komitmen yang terbangun berdasarkan perasaan tanggung jawab moral atau kewajiban untuk tetap berada dalam organisasi. Ketiga komitmen dapat dirasakan oleh seseorang karena setiap komponen secara konseptual berbeda, perlakuan terhadap ketiganya juga berbeda. Karyawan sebagai modal sumber daya yang penting bagi perusahanan harus mampu memberikan dukungan bagi perusahaan agar perusahaan bisa bersaing dengan perusahaan lainnya. Pemberdayaan yang dikenal dalam bahasa Inggris, "empowerment" merupakan salah satu cara pengembangan karyawan dengan memberikan power dan kontrol sehingga karyawan merasa mampu melakukan pekerjaanya dan akhirnya dapat meningkatkan motivasi intrinsik terhadap tugas yang dimanifestasikan ke dalam empat dimensi kognitif, yaitu meaning, competence, self-determination, impact. Keempat dimensi ini, mencerminkan perilaku proaktif tentang orientasi karyawan terhadap peran pekerjaanya (work role). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pemberdayaan psikologikal yang terdiri dari variabel meaning, competence, self-determination, dan impact, secara bersama-sama maupun secara individu terhadap tiga komitmen organisasional, yaitu komitmen organisasional affective, continuance, dan komitmen organisasional normative karyawan PT. Semen Gresik (persero) Tbk. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan convenience sampling. Populasi pada penelitian ini adalah karyawan lini pertama yang bekerja di PT. Semen Gresik (persero) Tbk, yang berjumlah 990 karyawan dan tersebar dalam 15 departemen, sedangkan besar sampel yang diambil dari populasi tersebut adalah 213 karyawan, untuk menentukan besar sampel dari masing-masing departemen, dilakukan distribusi dengan alokasi proporsional, sedangkan prosedur pengambilan data dilakukan dengan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah model analisis regresi berganda dengan metode backward, yang diaplikasikan dengan program SPSS Versi 11.0. Sedangkan untuk mengetahui hasil perhitungan menurut persamaan regresi signifikan, perlu dilakukan uji statistik yaitu uji F tes dan t tes yang didukung oleh uji ekonometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan psikologika yang terdiri dari variabel meaning, competence, self-determination dan impact secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap komitmen affective dan komitmen normative karyawan PT. Semen Gresik (persero) Tbk, sementara terhadap komitmen continuance, variabel meaning, competence, self-determination dan impact secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh, tetapi melalui metode backward, variabel pemberdayaan psikologikal competence dan impact mempunyai pengaruh signifikan terhadap komitmen continuance. Secara individu menunjukkan bahwa variabel meaning, mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen affective, sedangkan terhadap komitmen continuance dan komitmen normative, variabel ini tidak mempengaruhi kedua komitmen tersebut. Sedangakan varaibel pemberdayaan psikologikal yang kedua adalah competence, variabel ini mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen affective, sementara terhadap komitmen continuance, variabel competence mempunyai pengaruh negatif dan signifikan. Variabel self-determination, secara individu tidak berpengaruh terhadap ketiga variabel komitmen organisasional yang dibahas dalam penelitian ini, sebaliknya variabel pemberdayaan impact secara individu mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap ketiga komitmen, baik komitmen affective, competence, maupun komitmen normative. Berdasarkan hasil penelitian ini, bisa disarankan bagi perusahaan untuk memberikan pekerjaan kepada karyawan yang menuntut keterampilan dan bakat yang berbeda-beda, melakukan eveluasi dan kontrol terhadap kompetensi yang dimiliki oleh karyawana, selalu memberikan informasi terhadap hasil kinerja karyawannya.