Online Access
http://repository.unair.ac.id/70895/1/ABSTRAK_TSO.03%2018%20Far%20h.pdfhttp://repository.unair.ac.id/70895/2/FULLTEXT_TSO.03%2018%20Far%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/70895/3/JURNAL-TSO.03%2018%20Far%20h.pdf
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh maraknya poligami yang dilakukan oleh kiai Madura, khususnya di Pamekasan dan Bangkalan. Masyarakat menerima dan rela, pandangan masyarakat akan berbeda, jika yang berpoligami orang biasa (non kyai). Hal itu, membuat para kiai merasa tidak ada beban moral dalam berpoligami, baik secara sembunyi maupun terang-terangan. Penelitian ini ingin menguak dan mengetahui pandangan masyarakat terhadap poligami yang dilakukan kyai, peneliti menggali perbedaan pandangan mereka terhadap kyai dan non kyai dalam hal melakukan poligami, proses poligami serta alasan wanita mau dipoligami kiai. Metode kualitatif dengan paradigma interpretative menjadi pilihan. Peneliti menggali data di lapangan dengan wawancara mendalam kepada para informan. yang dipilih berdasarkan kriteria (purposif) serta pengamatan. data yang diperoleh dianalisia menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif, data diperiksa keabsahannya dengan triangulasi sumber, agar data yang diperoleh menjadi valid. Penelitian ini berlokasi di Desa Keleyan, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan dan Desa Tlagah, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan. Hasil penelitian ini menunjukkan, ada pandangan yang berbeda. Pertama, masyarakat memandang secara positif dan negatif terhadap poligami kiai. Yang positif, poligami kiai dinilai mengandung nilai ibadah. Sedangkan yang kontra menganggap poligami kiai tidak berbeda poligami non kiai. Yakni, berorientasi pada syahwat. Selain itu, proses poligami kiai tidak jauh beda dengan pernikahan pada umumnya. Bedanya terletak pada legalitas formal istri pertama, kedua dan selanjutnya. Kiai menghegomoni masyarakat dan istri-istrinya menggunak agama, jarngan dan status sosial. Sedangkan, wanita yang dipoligami mau dipoligami karena ingin menjadi istri solehah. Semua istri kiai awalnya anti poligami dan tetap merasakan sakit hati hidup dalam keluarga poligami.Date
2017Type
ThesisIdentifier
oai:repository.unair.ac.id:70895http://repository.unair.ac.id/70895/1/ABSTRAK_TSO.03%2018%20Far%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/70895/2/FULLTEXT_TSO.03%2018%20Far%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/70895/3/JURNAL-TSO.03%2018%20Far%20h.pdf
MOHTAZUL FARID, 071514753010 (2017) HEGEMONI PATRIARKI DALAM POLIGAMI KIAI DI MADURA. Thesis thesis, Universitas Airlangga.