Abstract
Menghubungkan antara bisnis dan agama seringkali dianggap tabu baik oleh kalangan bisnis sendiri maupun kalangan pegiat agama.Bagi sebagian kalangan pegiat agama, bisnis dinilai sebagai ranah yang penuh dosa, sedangkan agama adalah ranah yang suci. Mencampurkan keduanya dianggap mempertaruhkan kesucian agama. Bagi sebagian kalangan bisnis, agama adalah utopia: prinsipnya baik dan benar tetapi tidak realistik paling tidak untuk situasi konkret saat ini. Anggapan semacam itu sama sekali tidak menolong para pebisnis yang juga penghayat agama. Seringkali mereka harus hidup dalam dua dunia yang terasa bertentangan. Ketika menjalankan bisnis mereka harus meninggalkan atau mengesampingkan keyakinan agama, dan ketika menjalankan ibadah mereka harus melupakan atau menyesalkan bisnis mereka tanpa pernah bisa meninggalkannya.Articles in this book offer another form of relationship between religion and business. The basic perspective adopted is a business ethics perspective. In the perspective of business ethics, religion and business do not need to be separated moreover considered to be contrary, but it does not mean that they necessarily be paired without consequence. Eleven authors in this book highlight the various aspects and factors in the relationship between business and religion in the context of Indonesia.
Date
2014Type
BookISBN
97829404286639782940428670
DOI
10.58863/20.500.12424/216697Copyright/License
Attribution-NonCommercial-NoDerivs 2.5 Generic deed (CC BY-NC-ND 2.5)ae974a485f413a2113503eed53cd6c53
10.58863/20.500.12424/216697
Scopus Count
Except where otherwise noted, this item's license is described as Attribution-NonCommercial-NoDerivs 2.5 Generic deed (CC BY-NC-ND 2.5)

