Representasi Simbol Keislaman Film Mata Tertutup Karya Garin Nugroho
Abstract
vi, 73 hal,; 29.5 cmABSTRAK
 Representasi Simbol Keislaman Film Mata Tertutup Karya Garin Nugroho
 Film Mata Tertutup ini mengisahkan kegundahan diri seorang wanita
 bernama Rima dalam pencarian identitasnya hingga ia terjerumus dalam NII
 (Negara Islam Indonesia) dan perjuangannya setelah menjadi anggota NII (Negara
 Islam Indonesia), pergulatan hidup seorang remaja bernama Jabir dengan kondisi
 keluarga dan kesulitan ekonomi yang terus menekannya dan pencarian seorang ibu
 bernama Asimah terhadap anak semata wayangnya, Aini, yang terjebak dalam
 kelompok fundamentalis Islam tersebut.
 Adegan-adegan yang disuguhkan dalam film ini menimbulkan banyak
 interpretasi dari para penonton. Oleh karena itu, penulis merumuskan masalah
 penelitian sebagai berikut: Bagaimanakah makna ikon, indeks dan simbol yang
 terdapat dalam beberapa adegan di film Mata Tertutup? Apa pesan moral yang
 ingin disampaikan dalam film Mata Tertutup?
 Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka peneliti menggunakan
 metodologi penelitian kualitatif. Sedangkan metode yang digunakan adalah
 semiotika. Subjek penelitian ini berupa film Mata Tertutup. Unit analisisnya adalah
 potongan-potongan gambar atau visual yang terdapat dalam film Mata Tertutup.
 Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data melalui
 observasi, wawancara (dalam hal ini penulis mewawancarai Produser film Mata
 Tertutup, Khelmy. K. Pribadi) dan dokumentasi yang dianalisis menggunakan teori
 semiotika Charles Sanders Pierce. Dimana tanda dilihat dari ikon, indeks dan
 simbol.
 Bisa dikatakan, melalui teori Charles Sanders Pierce dengan ikon, indeks
 dan simbol, peneliti dapat lebih memahami makna atau simbol yang terkandung
 dalam pengambilan gambar film Mata Tertutup.
 Kesimpulan dari penelitian ini adalah representasi simbol keagamaan, yaitu
 proses perekrutan oleh NII yang disebut sebagai bai’at dan hijrah. Uang yang
 dikumpulkan oleh NII disebut infaq, sedangkan teknik persuasif yang dilakukan
 oleh Jamaah Islamiyah adalah muqayadhah (barter) dan proses menjadi seorang
 pengantin bom bunuh diri yang disebut sebagai jihad atau mati syahid.
Dr. Suhaimi, M.Si
Type
SkripsiIdentifier
oai:repository.uinjkt.ac.id:123456789/26919http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/26919