Analisis value chain dalam pengembangan ekowisata berkelanjutan di kebun raya cibodas

Abstract

Perkembangan dalam sektor wisata pada saat ini telah melahirkan konsep pengembangan wisata alternatif yang tepat dan secara aktif membantu menjaga keberlangsungan pemanfaatan budaya dan sumberdaya alam secara berkelanjutan. Perkembangan sektor ini juga mulai memperhatikan segala aspek dari wisata berkelanjutan yaitu; ekonomi masyarakat, lingkungan, dan sosial-budaya. Pengembangan wisata alternatif berkelanjutan khususnya ekowisata merupakan pembangunan yang mendukung pelestarian ekologi dan pemberian manfaat yang layak secara ekonomi dan adil secara etika dan sosial terhadap masyarakat. Salah satu objek wisata di Indonesia yang memiliki konsep konservasi ekologi adalah Kebun Raya Cibodas, yang juga merupakan afiliasi dari Kebun Raya Bogor. Kebun Raya Cibodas memiliki banyak potensi kewisataan khususnya wisata konservasi ekologi yang sangat menarik dengan landscape yang indah. Kesuksesan pengembangan ekowisata sangat ditentukan oleh peran dari masing-masing pelaku ekowisata yaitu; industri wisata, wisatawan, masyarakat lokal, pemerintah dan instansi non pemerintah, serta akademisi. 
 Selain itu telah diakui secara luas bahwa partisipasi masyarakat lokal merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan wisata tetapi praktek ini sangat sulit untuk diaplikasikan. Dalam industri ekowisata yang diterapkan di seluruh dunia, terdapat semacam perjanjian internasional yang sampai sekarang terus berkembang bahwa pengembangan ekowisata harus berbasis masyarakat. Dengan kata lain, kunci untuk menilai potensi wisata dalam pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat adalah adanya keterlibatan langsung dari masyarakat lokal serta dapat mempromosikan hubungan antara konservasi dan pengembangan usaha. Dalam prakteknya, keterlibatan masyarakat dalam industri wisata di Kebun Raya Cibodas baru sebatas terlibat dalam tugas-tugas berbasis tenaga kerja atau penyediaan jasa, sementara keterlibatan masyarakat dalam sektor wisata, seharusnya meliputi proses konsultasi, perencanaan, pengambilan keputusan, sampai pelaksanaan program. 
 Analisis Value Chain dalam wisata dilakukan untuk mengidentifikasi aktor, peran, hubungan, biaya, peluang dan hambatan, dorongan untuk upgrading dan aliran informasi dan manfaat yang didapat oleh masing-masing aktor yang terkait dalam rantai tersebut. Disamping itu, pendekatan analisis value chain dapat membantu dalam pengambilan keputusan secara komprehensif, multi dimensi serta memberikan solusi jangka panjang bagi industry wisata dalam rangka mendukung usaha konservasi alam serta menghasilkan keuntungan secara ekonomi.
 Penelitian ini bertujuan untuk memetakan rantai nilai ekowisata Kebun Raya Cibodas. Tujuan kedua dalam penelitian ini adalah untuk Menganalisis isu strategis yang dihadapi ekowisata di Kebun Raya Cibodas. Ketiga, penelitian ini dibuat untuk merumuskan alternatif pengembangan kinerja kawasan ekowisata Kebun Raya Cibodas.
 Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Raya Cibodas yang terletak dalam wilayah administrasi pemerintah Kabupaten Cianjur (Jawa Barat). Pelaksanaannya dilakukan dalam rantang waktu bulan Juli 2010 sampai dengan Oktober 2010. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dilakukan melalui observasi langsung di kawasan Cibodas, Cianjur melalui in depth interview (wawancara mendalam) dengan praktisi dari berbagai pihak yang terkait dengan pengelolaan area Kebun Raya Cibodas. Penggunaan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran keadaan nyata secara detail dari objek yang diteliti, sehingga diharapkan dapat dirumuskan solusi yang tepat untuk menjawab berbagai macam permasalahan dalam pengembangan ekowisata di Kebun Raya Cibodas.
 Kesimpulan yang diperoleh dari pemetaan dan analisis anggota rantai nilai ekowisata Kebun Raya Cibodas diketahui bahwa rantai nilai ekowisata Kebun Raya Cibodas terdiri dari wisatawan, penyedia pengingapan, Pemda Kabupaten Cianjur dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur, pedagang di kawasan Cibodas, Lembaga Swadaya Masyarakat dan LIPI Kebun Raya Cibodas.
 Beberapa isu strategis dalam pengembangan ekowisata di Kebun Raya Cibodas adalah perilaku pengunjung kebun raya, penataan pemukiman penduduk, penataan kawasan pedagang, kerjasama antar aktor, kerjasama LIPI dan Pemda Kabupaten Cianjur, akses pengunjung dari dan menuju kebun raya, serta keterlibatan masyarakat yang masih terbatas. Oleh karena itu diperlukan perbaikan kinerja dari seluruh instansi/lembaga yang terkait pariwisata Kebun Raya Cibodas. Pengembangan rantai nilai ekowisata Kebun Raya Cibodas dapat dilakukan dengan perbaikan sistem pengelolaan pengunjung oleh LIPI Kebun Raya Cibodas dan penataan kawasan wisata oleh Pemerintah Daerah, inisiasi kerjasama antar stakeholders Kebun Raya Cibodas juga perlu dilakukan untuk membentuk satu koridor kawasan wisata yang terintegrasi, serta memperluas partisipasi masyarakat dalam kegiatan pariwisata. 
 Dengan demikian pengelolaan industri wisata di Kebun Raya Cibodas sebaiknya dilakukan secara terpadu, meliputi semua aktor yang terkait dalam rantai nilai. Proyek pengembangan ini memang tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat, tetapi dapat diawali dengan membentuk lembaga yang mengelola jaringan serta menarik pihak swasta untuk ambil bagian didalamnya.