Abstract
Artikel ini mendiskusikan tentang Islam dan kebudayaa. Islam mempunyai dua aspek, yakni segi agama dan segi kebudayaan. Dengan demikian, ada agama Islam dan ada kebudayaan Islam. Dalam pandangan ilmiah, antara keduanya dapat dibedakan, tetapi dalam pandangan Islam sendiri tak mungkin dipisahkan. Antara yang kedua dan yang pertama membentuk integrasi. Demikian eratnya jalinan integrasinya, sehingga sering sukar mendudukkan suatu perkara, apakah agama atau kebudayaan. Misalnya nikah, talak, rujuk, dan waris. Dipandang dari kacamata kebudayaan, perkara-perkara itu masuk kebudayaan. Tetapi ketentuan-ketentuannya berasal dari Tuhan.This paper discusses about Islam and culture. Islam basically has two terms i.e. religious and cultural. There is no distinguishing gap between “religion of Islam” and “Islamic culture”. In the scientific perspective, the two can be differentiated, but in view of Islam itself it cannot be separated. Both form integration. The integration is so tight. Therefore, it is often difficult to distinguish whether the religion or culture; for example, marriage, divorce, reconciliation and inheritance. In the perspective of culture, it makes matters of culture; yet, their provision comes from God.
Date
2012-06-01Type
info:eu-repo/semantics/articleIdentifier
oai:ojs2.journal.iaingorontalo.ac.id:article/94http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/au/article/view/94