Realitas Adati Hula-Hulaa to Syara’i, Syara’i Hula-Hulaa to Qur’ani
Abstract
Islam has become the support and reference among Gorontalo people from the early period the religion. It is including in their way of life and daily activity such as daily lives and traditions. Therefore, it can be understood that Gorontalo is known with the philosophical "Adati hula-hulaa to saraa, saraa hula-hulaa to Kur'ani" which meant as "custom is based on the shari’ah, and so, the shari’ah is based on the Qur’an". This local value is a philosophy of life that had been formulated from the Gorontalo first Muslim king, Sultan Amai. This concept was modified three times until the King Eyato with the concept as we know it today. Gorontalonese local wisdom as inferred in indigenous of "custom is based on the shari’ah, and so, the shari’ah is based on the Qur’an" uniquetly influence their way of lives and in the forms and implementation of religious values in Gorontalo.Sejak awal keberadaan Islam sebagai agama dan keyakinan resmi dikalangan masyarakat Gorontalo, sejak itu pulalah Islam menjadi sandaran dan rujukan bagi keseluruhan aktifitas hidup masyarakat Gorontalo, baik itu yang berkaitan dengan ritual atau syariat, maupun aktifitas tersebut yang berkaitan dengan adat dan kebiasaan sehari-hari. Hal demikian dapat dipahami, bahwa Gorontalo dikenal dengan falsafahnya yakni “Adati hula-hulaa to saraa, saraa hula-hulaa to Kur’ani” yang diartikan sebagai “adat bersendi syarak, syarak bersendi Kitabullah”. Nilai kearifan tersebut merupakan falsafah hidup masyarakat Gorontalo yang telah dirumuskan sejak raja Amai yang konsepnya mengalami penyempurnaan sebanyak tiga kali, hingga raja Eyato dengan konsep seperti yang kita kenal sekarang. Kearifan lokal Gorontalo seperti yang tersimpulkan dalam falsafah Adat bersendi Syara, Syara bersendi Kitabullah-menjadi warna dan corak tersendiri bagi pelaksanaan dan pengimplementasian nilai-nilai agama di bumi Gorontalo.
Date
2017-06-20Type
info:eu-repo/semantics/articleIdentifier
oai:ojs2.journal.iaingorontalo.ac.id:article/97http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/au/article/view/97