Show simple item record

dc.contributor.authorPabbajah, Mustaqim
dc.date.accessioned2019-09-23T13:34:09Z
dc.date.available2019-09-23T13:34:09Z
dc.date.created2017-06-28 23:05
dc.date.issued2012-12-01
dc.identifieroai:ojs2.journal.iaingorontalo.ac.id:article/108
dc.identifierhttp://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/au/article/view/108
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/20.500.12424/39984
dc.description.abstractThis paper discusses how Islamic religious movements in relation to social conflict in the lives of people in Indonesia khsususnya Makassar, with menggacu in the case of the non-Islamist movements such as the Ahmadiyah congregation maisntream and An-Nadzir. A group of local religious activity can trigger social conflict which considered deviant religious teachings of the dominant religion. Of social conflict, can lead to violence on the grounds of blasphemy, which is triggered by the presence of the social activities of religious communities or followers of certain religious ideas are somewhat different or perceived menyempal (non-mainstream) of the religion practiced in general (mainstream) in the life of Indonesian society. Conflict is often the case in Indonesia in recent years often contain a complex load. Arguably, political charged presumably still dominant influence, in addition to the problems and feelings suppressed disappointment so far.
dc.description.abstractTulisan ini mendiskusikan bagaimana gerakan keagamaan Islam dalam kaitannya dengan konflik sosial dalam kehidupan masyarakat di Indonesia khsususnya di wilayah Makassar, dengan  menggacu pada kasus kelompok gerakan Islam non-maisntream seperti jamaah Ahmadiyah dan An-Nadzir. Di mana aktivitas keagamaan sekelompok masyarakat ini dapat memicu munculnya konflik sosial keagamaan yang dianggap menyimpang dari ajaran agama yang dominan. Dari konflik sosial tersebut, dapat menimbulkan aksi-aksi kekerasan dengan alasan penodaan agama, yang dipicu oleh adanya aktivitas sosial keagamaan komunitas atau penganut paham keagamaan tertentu yang agak berbeda atau dianggap menyempal (non-mainstream) dari ajaran agama yang dipraktikkan secara umum (mainstream) dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Konflik yang sering terjadi di Indonesia akhir-akhir ini sering mengandung muatan yang kompleks. Boleh dikatakan, muatan politis agaknya masih dominan mempengaruhi, di samping masalah kekecewaan dan perasaan ditekan selama ini.
dc.language.isoeng
dc.publisherInstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo
dc.relation.ispartofhttp://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/au/article/view/108/92
dc.rightsCopyright (c) 2012 Al-Ulum
dc.sourceAl-Ulum; Vol 12 No 2 (2012): Al-Ulum; 397-418
dc.titleKonflik Sosial Keagamaan Islam Non-Mainstream dalam Masyarakat Majemuk di Indonesia
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
ge.collectioncode1412-0534
ge.dataimportlabelOAI metadata object
ge.identifier.legacyglobethics:10952755
ge.identifier.permalinkhttps://www.globethics.net/gtl/10952755
ge.lastmodificationdate2017-06-28 23:05
ge.lastmodificationuseradmin@pointsoftware.ch (import)
ge.submissions0
ge.oai.exportid148904
ge.oai.repositoryid98352
ge.oai.setnameArticles
ge.oai.setspecau:ART
ge.oai.streamid5
ge.setnameGlobeTheoLib
ge.setspecglobetheolib
ge.linkhttp://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/au/article/view/108


This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record