Abstract
This paper marks an attempt to understand and explain the cultural movement of the Nahdlatul Ulama (NU) and Muhammadiyah -two moderate Islamic organization with the largest mass in Indonesia - in countering the penetration of religious radicalism in Jember --one district in East Java. Despite using a different platform and approach, namely Islam of Archipelago and Islam Progressive, but the two organizations have the same prophetic political mission to fight all forms of radicalism in the name of religion. This paper argues that both the organization itself, it is still as a progressive pillar of Indonesian civil Islam who are concerned in fighting the agenda of tolerance, pluralism and democracy. Both also always positioned itself as an anti-thesis and always take opposition to radicalism forces. However, religious radicalism is a serious threaten especially to fight the agenda of diversity and peaceful coexistence of religious differences. So far, this paper intends to elaborate progressive ideas among moderate Muslims -NU and Muhammadiyah-- in consolidating themselves to stem the flow of radicalism.Tulisan ini mengulas gerakan kultural kalangan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah –dua organisasi Islam moderat dengan massa terbesar di Indonesia—dalam melakukan counter terhadap penetrasi radikalisme agama di Jember –salah satu daerah kabupaten di Jawa Timur. Kendatipun menggunakan platform dan pendekatan berbeda, yakni Islam Nusantara dan Islam Berkemajuan, namun kedua organisasi itu sama-sama memiliki misi politik profetis untuk melawan segala bentuk tindakan radikalisme yang mengatasnamakan agama. Tulisan ini sendiri berargumen bahwa kedua organisasi itu, masih menjadi pilar progresif bagi kekuatan civil Islam Indonesia yang concern dalam memperjuangkan agenda toleransi, pluralism dan demokrasi. Keduanya juga selalu memposisikan diri sebagai kekuatan anti-tesa yang selalu beroposisi dengan berbagai kekuatan radikalisme. Bagaianapun, radikalisme agama merupakan ancaman serius bagi, terutama agenda penciptaan koeksistensi damai bagi keragaman dan perbedaan umat beragama. Tulisan ini bermaksud untuk mengelaborasi gagasan-gagasan progresif dari kalangan muslim moderat –dalam hal ini NU dan Muhammadiyah-- dalam mengonsolidasikan diri untuk membendung laju pergerakan radikalisme.
Date
2016-12-01Type
info:eu-repo/semantics/articleIdentifier
oai:ojs2.journal.iaingorontalo.ac.id:article/152http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/au/article/view/152