Spritualisasi dan Konfigurasi Pendidikan Karakter Berparadigma Kebangsaan dalam Kurikulum 2013
Abstract
Orientasi pendidikan yang menekankan IQ menjadikan manusia dilanda krisis kemanusiaan. Keadaan demikian manusia semakin membutuhkan spiritualitas sebagai solusi terhadap krisis kehidupan tersebut. Kajian ini dengan analitis kritis ingin mengungkap bagaimana kedudukan moral spiritual yang mendasari semua Kompetensi Inti (KI) Kurikulum 2013 untuk semua Mapel di semua jenjang pendidikan. Spiritualisasi sebagai upaya membangun karakter bangsa dalam Kurikulum 2013 dapat dilihat dalam KI yang saling terkait yaitu spiritual (KI 1), sosial (KI 2), pengetahuan (KI 3), dan keterampilan (KI 4). Adapun sumber nilai moral spiritual dalam pendidikan karakter adalah dari semua agama yang ada di Indonesia, yakni nilai-nilai universal yang secara eksplisit merujuk pada konsep kesatuan penciptaan.The orientation of education that over-relies on IQ makes human encountered by humanitarian crises. Such circumstance requires human to have adequate spirituality as a solution to overcome the crisis. With a critical analysis, this study aims to uncovering how the spiritual moral underlay all “Core Competencies” (Kompetensi Inti) in the 2013 Curriculum for all subjects at all levels of education. Spirituality as an effort to build the national character in the 2013 Curriculum can be seen at KI which interrelated each other including: spiritual (KI 1), social (KI 2), knowledge (KI 3), and skills (KI 4). Ultimately, the source of spiritual and moral values in education is the character from all of religions in Indonesia, which is the universal value that explicitly refers to the concept of the unity of human creation.
Date
2014-06-01Type
info:eu-repo/semantics/articleIdentifier
oai:ojs2.journal.iaingorontalo.ac.id:article/227http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/au/article/view/227