Pola pendidikan terpadu di SD Terpadu Ma'arif Gunungpring Muntilan Magelang

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: Untuk mengetahui pelaksanaan pola pendidikan terpadu di SD Terpadu Ma'arif Gunungpring Muntilan Magelang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian jenis kualitaitf yang bersifat deskriptif sehingga metode yang digunakan adalah: 1) sumber data, yaitu subyek dari mana data diperoleh. 2) fokus dan ruang lingkup dengan memilih pokok permasalahan yang dipilih untuk diteliti dan bagaimana menfokusnya. 3) metode pengumpulan data. Adapun pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) dokumentasi, untuk mengetahui data tentang kelembagaan dan administrasi di SD Terpadu Ma'arif Gunungpring Muntilan Magelang. 2) wawancara, dengan mewawancarai pihak sekolah, waka kurikulum, dan guru di SD Terpadu Ma'arif Gunungpring Muntilan Magelang. 3) observasi, mengamati secara langsung pelaksanaan pendidikan terpadu di SD Terpadu Ma'arif Gunungpring Muntilan Magelang. Dalam menganalisis data menggunakan beberapa langkah, yaitu: 1) menelaah seluruh data yang terkumpul dari berbagai sumber. 2) mengadakan redaksi data yang dilakukan dengan jalan abstraksi. 3) menyusun data dalam mengorganisasikan pokok-pokok pikiran tersebut dengan cakupan fokus penelitian dan mengujikannya secara deskriptif. 4) mengadakan pemeriksaan keabsahan hasil penelitian dengan menghubungkan teori. 5) mengambil kesimpulan. Pola penyelenggaraan pendidikan terpadu meliputi keterpaduan dalam proses, yaitu antara lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat. Keterpaduan di lingkungan sekolah meliputi keterpaduan dalam apsek penyelenggaraan, aspek kurikulum, dan aspek kegiatan belajar mengajar. Pelaksanaan pola pendidikan terpadu di SD Terpadu Ma'arif Gunungpring Muntilan Magelang adalah keterpaduan antara kurikulum pendidikan umum (Depdiknas) dan kurikulum agama (Depag) untuk mewujudkan keseimbangan dua ranah keilmuwan lahir dan batin, yang dalam pelaksanaanya diperkaya dengan khasanah pesantren dengan mengedepankan ilmu yang amaliah dan amal yang ilmiah. Kedua kurikulum ini dilaksanakan secara terpilah, yaitu pagi hari dilaksanakan kurikulum Depdiknas dan sore harinya dilaksanakan kurikulum Diniyah. Untuk memberi variasi suasana dilaksanakan Ekstrakurikuler kemampuan bakat dan kreatifitas peserta Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa, para tenaga pendidik, para peneliti dan semua pihak yangmembutuhkan terutama di lingkungan fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo.