TELAAH SEMIOTIKABUDAYA JAWA DALAM NOVEL PENGAKUAN PARIYEM KARYA LINUS SURYADI AG DAN IMPLEMENTASINYA PADA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERKARAKTER JENJANG SMA JURUSAN BAHASA
Online Access
http://eprints.umm.ac.id/29401/1/jiptummb--kholifah08-27894-1-pendahul-n.pdfhttp://eprints.umm.ac.id/29401/2/jiptummb--kholifah08-27894-2-babi.pdf
Abstract
Pembimbing (1) Dr. Sugiarti, M.Si (2) Purwati Anggraini, S.S., M.Hum. Penelitian tentang “Telaah Semiotika Budaya Jawa dalam Novel Pengakuan Pariyem Karya Linus Suryadi AG dan Implementasinya pada Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Berkarakter Jenjang SMA Jurusan Bahasa” ini berusaha mengungkap nilai-nilai budaya Jawa. Pemilihan novel “Pengakuan Pariyem” karya Linus Suryadi AG ini didasarkan pada pemikiran bahwa novel tersebut secara komprehensif mengeksplorasi simbol-simbol budaya Jawa dalam realitas kehidupan yang direkam dalam bentuk karya sastra. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah wujud dan makna serta fungsi semiotika budaya Jawa dan implementasinya dalam pembelajaran sastra Indonesia di jenjang SMA. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa hal-hal tersebut memiliki peran cukup penting yang digunakan untuk mengeksplorasi simbol-simbol budaya Jawa dalam karya sastra. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah semiotika yang dikemukakan oleh Charles Sanders Pierce yang lebih dikenal dengan trikotomis (ikon, indeks, simbol. Dalam penelitin ini dibatasi pada simbol). Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan semiotika. Adapun sumber datanya adalah novel yang berjudul Pengakuan Pariyem karya Linus Suryadi AG. Wujud datanya berupa kalimat-kalimat dan kutipan-kutipan dalam novel yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tekstual (pustaka) dan penganalisisannya menggunakan teknik deskriptif (mendeskripsikan kalimat/kutipan yang berkaitan dengan semiotika budaya Jawa). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semiotika budaya Jawa memiliki berbagai wujud, di antaranya wujud artefak, pemikiran/ideologi, dan wujud ritual/tindakan. Makna yang terkandung dalam setiap wujud semiotika sangat beragam. Wujud artefak mengandung makna harapan, representasi peristiwa dan suasana. Wujud tindakan mengandung makna keselarasan, rasa syukur, pembuka pintu rezeki, dan keluhuran budi pekerti. Adapun wujud keyakinan/ideologi memiliki makna isyarat dari Tuhan atas peristiwa yang akan terjadi, dan patokan dalam mengambil keputusan. Hal ini dijadikan panutan dan prinsip hidup masyarakat Jawa. Fungsi semiotika budaya Jawa dapat dikategorikan menjadi tiga hal, yaitu pertama, sebagai penyampai pesan pendidikan melalui sikap cepat tanggap. Kedua, penyampai pesan moral yang terlihat dari sikap menghargai diri sendiri, rendah hati, kepribadian yang teguh dalam memegang prinsip, sikap rela, pasrah, dan kedermawanan. Ketiga, penyampai pesan sosial yang tercermin dari sikap menghormati dan memulyakan tamu, sikap rukun dan kebersamaan antarwarga dalam hidup bermasyarakat.Date
2012-03-27Type
ThesisIdentifier
oai:eprints.umm.ac.id:29401http://eprints.umm.ac.id/29401/1/jiptummb--kholifah08-27894-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/29401/2/jiptummb--kholifah08-27894-2-babi.pdf
KHOLIFAH, (2012) TELAAH SEMIOTIKABUDAYA JAWA DALAM NOVEL PENGAKUAN PARIYEM KARYA LINUS SURYADI AG DAN IMPLEMENTASINYA PADA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERKARAKTER JENJANG SMA JURUSAN BAHASA. Other thesis, University of Muhammadiyah Malang.