ASAS TUNGGAL PANCASILA MENURUT PANDANGAN MUNAWIR SJADZALI (ANALISIS HUKUM ISLAM)

Abstract

Pancasila sebagai satu-satunya asas yang kemudian lebih dikenal dengan istilah Asas Tunggal Pancasila membawa dampak bagi umat Islam. Salah satu masalah besar adalah follow-upnya, artinyadengan tiadanya orpol Islam saat itu melalui saluran politik mana aspirasi politik Islam diagresikan dan diartikulasikan?. Keberhasilan sosiologi Ideologi Asas Tunggal Pancasila tidak lepas dari kemampuan Munawir Sjadzali dalam melakukan pendekatan ke segenap masyarakat Indonesia. Kesepahaman Munawir Sjadzali terhadap Ideologi Pancasila dapat dilihat jelas dari pendapatnya yang mengatakan orde baru memberikan penafsiran terhadap Pancasila bukanlah negara agama, tetapi juga bukan negara sekuler. 
 Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), dan bersifat deskriptif analisis dengan pendekatan normative. Teknik pengelolaan data dengan cara mengumpulkan data-data dan mengamatinya, mengklasifikasi dan mensistemasikan data-data, kemudian melakukan analisis lanjutan terhadap data untuk memperoleh kesimpulan. Karena data yang dipakai data kualitatif maka data tersebut dianalisis secara kualitatif interpretative dengan menggunakan instrument berpikir induktif. 
 Penilaian Munawir Sjadzali bahwa Pancasila tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam adalah sebagai refleksi relasi hubungan antara umat Islam dan negara yang bersifat akomodatif dan menghasilkan keuntungan antara keduanya sehingga kemaslahatan bersama akan terwujud. Pandangan Munawir Sjadzali tentang Asas Tunggal Pancasila jika dianalisis dengan Hukum Islam baik dari segi syari'at yang berlandaskan al-Qur'an dan Hadis maupun dengan menggunakan fiqh siyasah adalah tidak bertentangan dengan Hukum Islam. Dan bila dianalisis dari segi fiqh, pencapaian kemaslahatan itu lebih diutamakan.